Habitat kera mungkin sudah tidak banyak kita jumpai di Bali. siapa sangka di tempat ini yang di sebut sangeh bisa disebut sebagai salah satu tempat dimana kita bisa melihat tingkah polah primata ini
Lokasi
Taman Wisata Sangeh, belum banyak dikenal oleh Wisatawan yang Tour ke bali. Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar atau sekitar 25 menit dari Ubud
Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Monyer di Sangeh dahulunya sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. serta mengambil barang-brang pengunjung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dahulu karena saat ini kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.Taman Wisata Sangeh, belum banyak dikenal oleh Wisatawan yang Tour ke bali. Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20km dari Denpasar atau sekitar 25 menit dari Ubud
Sejarah
Hutan wisata Sangeh ini memang banyak ditumbuhi Tanaman pala (dipterocarpustrinervis). Menurut informasi hutan pala ini telah berumur ratusan tahun, bahkan diantara pohon pala tersebut konon ada yang telah berumur lebih dari tigaratus tahun. Menurut pengelola Taman Wisata ini, Hutan Wisata Sangeh dibuat sebagai taman dari kerajaan Mengwi. Agar terlihat cantik taman ini ditanami pohon pala yang khusus didatangkan dari Gunung Agung. Sebenarnya rencana pembuatan taman ini sangat dirahasiakan namun akhirnya pembuatan taman ini diketahui oleh beberapa orang, akibatnya pembuatan taman itu dihentikan, hingga akhirnya kawasan itu diberi nama Sangeh, yang artingya ada orang yang melihat.
Selain kera ada daya tarik lain di taman wisata ini yaiut keindahan pohon pala yang tumbuh lurus, pohon ini memiliki kayu yang sangat bagus. Namun anehnya dari beberapa sumber pohon pala Sangeh konon tidak bisa ditanam ditempat lain. Hingga orang-orang yang ingin memiliki kayu pohon Pala tidak pernah kesampaian.
Selain pala, masih ada tanaman yang terkenal di hutan Sangeh. Masyarakat setempat biasa menyebutnya Pohon Lanang Wadon, karena bagian bawah pohon itu berlubang sehingga menyerupai alat kelamin perempuan, sedangkan di tengah lubang tersebut tumbuh batang yang mengarah ke bawah yang terlihat seperti alat kelamin pria. Pohon itu tumbuh persis di pelataran depan tempat wisata Sangeh dan sebenarnya merupakan pohon pule. Di Bali, pohon pule memiliki banyak keistimewaan karena kayunya sering digunakan untuk keperluan khusus, misalnya, membuat topeng . Masyarakat kadang-kadang ada yang meminta kayu tentu saja tidak boleh begitu saja orang mengambil kayu atau dahannya karena harus disesuaikan dulu hari baiknya serta memberi persembahan sebagai tanda minta iji
Tidak ada komentar:
Posting Komentar