Kak Imam Blog - Air Susu Ibu (ASI) kini tampaknya tidak bakal dimonopoli para bayi lagi. Di London, ASI diolah sedemikian rupa menjadi penganan menyegarkan nan dingin, es krim.
Kedai es krim Covent Garden di London secara khusus merilis ke pasaran 'Baby Gaga'. Sang kreatornya, Matt O'Connor, menyebutnya sebagai es krim organik seharga US$ 23 atau sekitar Rp 204.700 untuk satu porsi.
"Beberapa orang yang mendengar ini akan mencobanya. 'Jijik' tapi ini murni, organik, dan alami. Saya sudah mencicipinya pagi ini dan saya saya merasa enak," tutur O'Connor seperti dilansir reuters, Sabtu (26/2/2011).
Baby Gaga terdiri dari paduan ASI yang diramu dengan vanila dan sari lemon. O'Connor mengatakan, Baby Gaga adalah satu di antara lusinan rasa radikal di kedainya.
Lalu bagaimana dengan sumber ASI-nya? Dan bagaimana dengan perasaan para wanita yang menyumbangkan ASI-nya untuk keperluan komersil itu?
"Apa yang lebih alami selain susu ibu untuk es krim? Bagi saya ini membantu kehidupan saya jaga. Tak ada yang salah menggunakan aset saya untuk mendapat uang ekstra," ujar Victoria Hiley (35) yang menjadi 1 dari 15 orang ibu penyuplai ASI bagi kedai es krim Covent Garden.
Hiley dan kawan-kawannya adalah ibu yang bermasalah menyusui bayinya. Dia yakin jika orang dewasa menyadari gurihnya ASI, maka ibu muda akan mempunyai keinginan untuk memberikan ASI bagi bayinya.
"Saya sudah mencoba es krimnya untuk yang pertama kali hari ini. Enak, begitu lembut di lidah," kata Hiley.
Kedai es krim Covent Garden di London secara khusus merilis ke pasaran 'Baby Gaga'. Sang kreatornya, Matt O'Connor, menyebutnya sebagai es krim organik seharga US$ 23 atau sekitar Rp 204.700 untuk satu porsi.
"Beberapa orang yang mendengar ini akan mencobanya. 'Jijik' tapi ini murni, organik, dan alami. Saya sudah mencicipinya pagi ini dan saya saya merasa enak," tutur O'Connor seperti dilansir reuters, Sabtu (26/2/2011).
Baby Gaga terdiri dari paduan ASI yang diramu dengan vanila dan sari lemon. O'Connor mengatakan, Baby Gaga adalah satu di antara lusinan rasa radikal di kedainya.
Lalu bagaimana dengan sumber ASI-nya? Dan bagaimana dengan perasaan para wanita yang menyumbangkan ASI-nya untuk keperluan komersil itu?
"Apa yang lebih alami selain susu ibu untuk es krim? Bagi saya ini membantu kehidupan saya jaga. Tak ada yang salah menggunakan aset saya untuk mendapat uang ekstra," ujar Victoria Hiley (35) yang menjadi 1 dari 15 orang ibu penyuplai ASI bagi kedai es krim Covent Garden.
Hiley dan kawan-kawannya adalah ibu yang bermasalah menyusui bayinya. Dia yakin jika orang dewasa menyadari gurihnya ASI, maka ibu muda akan mempunyai keinginan untuk memberikan ASI bagi bayinya.
"Saya sudah mencoba es krimnya untuk yang pertama kali hari ini. Enak, begitu lembut di lidah," kata Hiley.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar